Aktivitas Penunjang SDM
May 14, 2020
Add Comment
8 Aktivitas Penunjang Manajemen Sumber Daya Manusia
1). Perencanaan SDM
Perencanaan SDM terfokus kepada bagaimana organisasi harus bergerak dari kondisi sumber daya manusianya saat ini menuju kondisi SDM yang dikehendaki – bagaimana merapatkan kesenjangan antara efisiensi dan ekuitas. Melalu perencanaan SDM, organisasi memastikan bahwa aktivitas SDM senantiasa konsisten dengan arah strategik dan tujuan organisasi
2). Rekrutmen
Apabila perencanaan kepegawai memperlihatkan adanya kekurangan karyawan, maka harus dicari orang-orang yang diperlukan oleh perusahaan. Efektivitas sebuah organisasi sangat tergantung pada efektivitas karyawannya. Tanpa angkatan tenaga kerja yang berbobot, maka prestasi perusahaan tdk akan menonjol. Oleh karena itu Rekrutmen SDM menjadi aktivitas SDM yang kritis. Rekrutmen merupakan aktivitas yang dirancang utk memperoleh pelamar kerja yang memenuhi persyaratan perusahaan.
3). Seleksi
Ketika menyeleksi karyawan baru, departemen SDM biasanya menyaring pelamar melalui wawancara, tes, dan penyelidikan latar belakang pelamar. Selanjutnya departemen SDM merekomendasikan dua atau tiga pelamar yang memenuhi syarat kepada manajer atau supervisor untuk keputusan pengangkatan terakhir.
4). Pelatihan dan Pengembangan
Pertumbuhan organisasi terkait erat dgn pertumbuhan SDM-nya. Bilamana karyawan gagal berkembang, stagnasi organisasi kemungkinan besar akan terjadi. Program pelatihan dan pengembangan merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang utk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap, dan kinerja individu, kelompok, atau seluruh organisasi. Aktivitas pelatihan dirancang utk meningkatkan keahlian pada pekerjaan saat ini ; contoh, karyawan dpt dilatih dlm teknik pengambilan keputusan atau kemampuan dlm sistem pengolahan data elektronik.
5). Penilaian Kinerja
Dalam aktivitas ini kinerja karyawan dievaluasi. Karyawan disodori umpan balik positif dan imbalan atas kinerja yg baik serta diarahkan utk membenahi kinerja yg masih buruk. Penilaian kinerja (performance appraisal) membandingkan kinerja pekerjaan seseorang terhadap tolak ukur atau tujuan yang ditetapkan untuk posisi orang tersebut.
6). Penempatan
Penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat dan penempatan orang-rang yang tepat pada tugas-tugas yang tepat” atau the right man ini the right place and the right man in the right job.
Asas ini perlu dihayati dan diterapkan untuk menghindari terjadinya mismanagement dalam kepegawaian. Agar asas ini dapat diterapkan dengan baik hendaknya penempatan berpedoman pada “ apa ” baru “ siapa “.
(APA) harus berpedoman kepada job discription atau rincian tugas dan tanggung jawab yang akan dilaksanakan pada posisi jabatan itu.
(SIAPA) harus berpedoman pada job specification, artinya syarat-syarat / klasifikasi-klasifikasi orang-orang yang dapat melakukan pekerjaan pada jabatan tersebut.
7). Kompensasi
Kompensasi merupakan pemberian upah yang memadai dan adil kepada karyawan atas kontribusi mereka dalam pencapaian tujuan organisasi. Pengelolaan kompensasi merupakan tanggung jawab yg penting dan kadangkala sulit bagi manajer SDM. Karena faktor-faktor teknis, hukum keprilakuan dan organisasional, isu yg berkaitan dengan gaji sering rumit dan menekan secara emosional.
Bayaran karyawan tdk hanya menentukan standar kehidupannya saja, namun juga indikasi keberhasilan dan nilai pribadinya bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting memahami dampak gaji terhadap motivasi dan kepuasan kerja karyawan.
Sistem kompensasi yang efektif membutuhkan suatu keseimbangan antara gaji dan tunjangan.
8). Hubungan Karyawan
Di dalam organisasi yang memiliki serikat pekerja, departemen SDM mengambil peran aktif dalam negosiasi dan pelaksanaan perjanjian kerja. Manajemen harus berhubungan dgn serikat pekerja dalam hal soal upah, tingkat gaji, jam kerja, dan kondisi kepegawaian lainnya. Tugas pokok yang tercakup dalam penanganan hubungan karyawan adalah negosiasi kontrak, penafsiran dan pelaksanaan kontrak, serta penanganan keluhan karyawan.
1). Perencanaan SDM
Perencanaan SDM terfokus kepada bagaimana organisasi harus bergerak dari kondisi sumber daya manusianya saat ini menuju kondisi SDM yang dikehendaki – bagaimana merapatkan kesenjangan antara efisiensi dan ekuitas. Melalu perencanaan SDM, organisasi memastikan bahwa aktivitas SDM senantiasa konsisten dengan arah strategik dan tujuan organisasi
 |
| Gambar Ilustrasi : www.pixabay.com |
2). Rekrutmen
Apabila perencanaan kepegawai memperlihatkan adanya kekurangan karyawan, maka harus dicari orang-orang yang diperlukan oleh perusahaan. Efektivitas sebuah organisasi sangat tergantung pada efektivitas karyawannya. Tanpa angkatan tenaga kerja yang berbobot, maka prestasi perusahaan tdk akan menonjol. Oleh karena itu Rekrutmen SDM menjadi aktivitas SDM yang kritis. Rekrutmen merupakan aktivitas yang dirancang utk memperoleh pelamar kerja yang memenuhi persyaratan perusahaan.
3). Seleksi
Ketika menyeleksi karyawan baru, departemen SDM biasanya menyaring pelamar melalui wawancara, tes, dan penyelidikan latar belakang pelamar. Selanjutnya departemen SDM merekomendasikan dua atau tiga pelamar yang memenuhi syarat kepada manajer atau supervisor untuk keputusan pengangkatan terakhir.
4). Pelatihan dan Pengembangan
Pertumbuhan organisasi terkait erat dgn pertumbuhan SDM-nya. Bilamana karyawan gagal berkembang, stagnasi organisasi kemungkinan besar akan terjadi. Program pelatihan dan pengembangan merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang utk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap, dan kinerja individu, kelompok, atau seluruh organisasi. Aktivitas pelatihan dirancang utk meningkatkan keahlian pada pekerjaan saat ini ; contoh, karyawan dpt dilatih dlm teknik pengambilan keputusan atau kemampuan dlm sistem pengolahan data elektronik.
5). Penilaian Kinerja
Dalam aktivitas ini kinerja karyawan dievaluasi. Karyawan disodori umpan balik positif dan imbalan atas kinerja yg baik serta diarahkan utk membenahi kinerja yg masih buruk. Penilaian kinerja (performance appraisal) membandingkan kinerja pekerjaan seseorang terhadap tolak ukur atau tujuan yang ditetapkan untuk posisi orang tersebut.
6). Penempatan
Penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat dan penempatan orang-rang yang tepat pada tugas-tugas yang tepat” atau the right man ini the right place and the right man in the right job.
Asas ini perlu dihayati dan diterapkan untuk menghindari terjadinya mismanagement dalam kepegawaian. Agar asas ini dapat diterapkan dengan baik hendaknya penempatan berpedoman pada “ apa ” baru “ siapa “.
(APA) harus berpedoman kepada job discription atau rincian tugas dan tanggung jawab yang akan dilaksanakan pada posisi jabatan itu.
(SIAPA) harus berpedoman pada job specification, artinya syarat-syarat / klasifikasi-klasifikasi orang-orang yang dapat melakukan pekerjaan pada jabatan tersebut.
7). Kompensasi
Kompensasi merupakan pemberian upah yang memadai dan adil kepada karyawan atas kontribusi mereka dalam pencapaian tujuan organisasi. Pengelolaan kompensasi merupakan tanggung jawab yg penting dan kadangkala sulit bagi manajer SDM. Karena faktor-faktor teknis, hukum keprilakuan dan organisasional, isu yg berkaitan dengan gaji sering rumit dan menekan secara emosional.
Bayaran karyawan tdk hanya menentukan standar kehidupannya saja, namun juga indikasi keberhasilan dan nilai pribadinya bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting memahami dampak gaji terhadap motivasi dan kepuasan kerja karyawan.
Sistem kompensasi yang efektif membutuhkan suatu keseimbangan antara gaji dan tunjangan.
8). Hubungan Karyawan
Di dalam organisasi yang memiliki serikat pekerja, departemen SDM mengambil peran aktif dalam negosiasi dan pelaksanaan perjanjian kerja. Manajemen harus berhubungan dgn serikat pekerja dalam hal soal upah, tingkat gaji, jam kerja, dan kondisi kepegawaian lainnya. Tugas pokok yang tercakup dalam penanganan hubungan karyawan adalah negosiasi kontrak, penafsiran dan pelaksanaan kontrak, serta penanganan keluhan karyawan.
0 Response to "Aktivitas Penunjang SDM"
Post a Comment