TEORI KECELAKAAN KERJA

Topik kali ini saya akan share tentang "Teori Kecelakaan Kerja". Perlu kita sadari bahwa kecelakaan yang sering kita temui di lapangan maupun di jalan raya adalah aktivitas operasional di jam kerja. Banyak sering kita jumpai kecelakaan kerja yang dipengaruhi oleh faktor manusianya sendiri misalnya, karena teledor, lengah, faktor ngantuk, kelelahan dan sebagainya. Hal ini mendapat perhatian khusus dari manajemen karena keselamatan adalah hal yang vital. Karena berhubungan dengan nyawa pekerja maupun masyarakat disekitar. Jadi berbagai kecelakaan yang terjadi penyebab terbesarnya adalah manusia. Di artikel ini saya akan ulas mengenai cakupan kecelakaan, teori kecelakaan, serta dampak dan klasifikasinya, secara singkat padat saja, agar pembaca tidak jenuh,hehe.

sumber:www.pixabay.com
Secara umum, Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak terduga dan tidak diinginkan, baik kecelakaan akibat langsung dari pekerjaan maupun kecelakaan yang terjadi pada saat pekerjaan dilakukan. terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh faktor fisik dan faktor manusia. Faktor fisik sebab dari kecelakaan, misalnya kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman, lantai licin, kurang pencahayaan, akibat bangunan yang rusak atau tidak layak, dan lain-lain. Sedangkan faktor manusia yaitu, perlakuan para pekerja yang menyepelekan keselamatan, misalnya lalai, ugal-ugalan, ngantuk, kelelahan, melawan prosedur dan lain-lain.

Hal ini menunjukan bahwa penyebab terbesar kecelakaan adalah faktor manusia nya sendiri, ruang lingkup kecelakaan ini luas, bukan hanya di area kerja saja, sehingga mencakup kecelakaan-kecelakaan tenaga kerja yang terjadi pada saat perjalanan atau transport ke dan dari tempat kerja. Sehingga kecelakaan lalu lintas yang menimpa tenaga kerja dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja yang dalam rangka menjalankan operasional pekerjaannya  juga termasuk kecelakaan kerja. Jadi apapun musibah di saat jam kerja itu semua adalah cakupan kecelakaan kerja.

TEORI KECELAKAAN KERJA MENURUT PARA AHLI
Ada enam teori kecelakaan kerja yang dikemukakan para ahli adalah sebagai berikut :
1. Teori Domino Heinrich
Menurut domino effect H.W Heinrich, kecelakaan kerja melalui hubungan mata rantai sebab dan akibat dari beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja yang saling berhubungan sehingga menimbulkan kecelakaan kerja (cedera ataupun penyakit akibat kerja/PAK) serta beberapa kerugian lainnya. Faktor penyebab nya antara lain : penyebab langsung kecelakaan kerja, penyebab tidak langsung kecelakaan kerja dan penyebab dasar kecelakaan kerja. 
  • Faktor penyebab langsung kecelakaan kerja adalah kondisi yang tidak aman / berbahaya (unsafe condition) dan tindakan yang tidak aman (unsafe action). Contohnya : Tidak terpasangnya pengaman pada bagian mesin yang berputar, tajam ataupun panas, terdapat instalasi kabel listrik yang kurang standar (isolasinya terlepas dan tidak rapi), alat kerja/mesin/kendaraan yang tidak layak untuk digunakan, tidak ada kemasan label tanda berbahaya pada bahan material yang berpotensi membahayakan, kecerobohan, tidak mentaati prosedur kerja, tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), tidak mematuhi rambu, dan lain-lain
  • Faktor penyebab tidak langsung kecelakaan kerja adalah faktor dari pekerjaan dan faktor pribadi. Faktor dari pekerjaan ialah : Faktor tugas yang tidak sesuai dengan tenaga kerja, pekerjaan tidak sesuai kondisi yang sebenarnya, pekerjaan yang berisiko tapi tidak ada upaya pengendalian, beban kerja yang tidak sesuai. Sedangkan faktor pribadi ialah : mental kepribadian tenaga kerja tidak sesuai dengan pekerjaan, konflik, stres, keahlian yang tidak sesuai.
  • Faktor penyebab dasar kecelakaan kerja adalah lemahnya manajemen dan pengendaliannya, kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya sumberdaya, dan kurangnya komitmen.
2. Teori Multiple Causation
Teori ini berdasarkan kenyataan bahwa kemungkinan ada lebih dari satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Penyebab ini mewakili perbuatan, kondisi atau situasi yang tidak aman. kemungkinan-kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan kerja tersebut harus diteliti.
3. Teori Gordon
Menurut Gordon, kecelakaan merupakan akibat dari interaksi antara korban kecelakaan, perantara terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang kompleks, yang tidak dapat dijelaskan hanya mempertimbangkan salah satu faktor-faktor yang terlibat. Untuk memahami mengenai penyebab terjadinya kecelakaan maka karakteristik dari korban kecelakaan, perantara terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang mendukung harus dapat diketahui secara detail.
4. Teori Domino Terbaru
Teori ini mnegatakan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah ketimpangan manajemen. Teori ini merupakan pengembangan teori domino (Heinrich) oleh Widnerdan Bird dan Loftus untuk memperlihatkan pengaruh manajemen dalam mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
5. Teori Reason
Teori ini menggambarkan kecelakaan kerja terjadi akibat kurang terampilnya pekerjaan dalam menggunakan alat, ini dapat ditingkatkan dengan pelatihan-pelatihan, prosedur atau peraturan mengenai keselamatan kerja.
6. Teori Frank E. Bird Petersen
Dalam teori ini bird mengadakan modifikasi dengan teori domino (heinrich) dengan menggunakan teori manajemen, yaitu : manajemen kurang kontrol, sumber penyebab utama, gejala penyebab langsung (praktik dibawah standar), kontak peristiwa (kondisi yang dibawah standar), dan kerugian gangguan (tubuh maupun harta benda)

KASIFIKASI DAN DAMPAK KECELAKAAN KERJA
Ada empat macam penggolongan klasifikasi akibat kecelakaan kerja menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) adalah sebagai berikut :
  1. Menurut jenis kecelakaan, seperti terjatuh, tertimpa benda, tertumbuh atau terkena benda-benda, terjepit oleh benda, gerakan-gerakan melebihi kemampuan, pengaruh suhu tinggi, terkena arus listrik, dan lain-lain.
  2. Menurut penyebab, seperti akibat dari mesin, bahan-bahan / zat-zat berbahaya dan lingkungan kerja.
  3. Menurut sifat luka atau kelainan, seperti patah tulang , keseleo, regang otot, memar dan luka dalam, amputasi, luka dipermukaan, luka bakar, dan lain-lain
  4. Menurut letak kelainan atau luka di tubuh, misalnya kepala, leher, perut, dan lain-lain sebagainya.
Ada empat penggolongan dampak dari kecelakaan kerja adalah sebagai berikut :
  1. Meninggal dunia, merupakan akibat kecelakaan yang paling fatal yang menyebabkan penderita meninggal dunia walaupuntelah mendapatkan pertolongan dan perawatan sebelumnya.
  2. Cacat total, yaitu cacat yang mengakibatkan penderita secara permanen dan tidak mampu lagi melakukan pekerjaan karena kehilangan atau tidak berfungsinya bagian-bagian tubuh seperti : kedua tangan, kedua mata, dan kedua kaki.
  3. Cacat permanen sebagian, yaitu cacat yang mengakibatkan satu bagian tubuh hilang atau terpaksa dipotong atau sama sekali sudah tidak berfungsi lagi.
  4. Tidak mampu bekerja sementara ketika dalam masa pengobatan maupun harus beristirahat menunggu kesembuhan.
Selain dampak secara langsung diatas, ada juga dampak kecelakaan kerja yang tidak secara langsung, seperti dampak psikologi dan psikososial yang berupa ketakutan dan kegelisahan. Hal ini bisa meningkatkan gejala penyakit dan gejala medis non-spesifik. Sebagai contoh adalah orang-orang kehilangan rumah, tempat usaha dan sumber ekonomi lainnya.
Kecelakaan kerja dapat dikurangi bila pekerja memiliki motivasi keselamatan dalam pikirannya, bukan terfokus kepada pendapatan. Taatilah prosedur kerja dengan baik dan disiplin mengingat resiko yang terjadi merupakan bahaya yang cukup besar. Tujuan artikel ini adalah membuka kesadaran akan keselamatan dan mengetahui banyak hal terhadap perlindungan diri. Untuk sebagai bahan acuan dan menambah informasi serta referensi bagi perusahaan. 

Semoga dapat bermanfaat. terimakasih telah berkunjung



referensi :
Uhud, Anasyiatul, dkk. 2008. Buku Pedoman Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Universitas Airlangga
Eddy S. Gotto. 2002. Pedoman keselamatan Kerja. Bandung : Polman
Drs. Bundatarto M.Pd. 2015. Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Untuk Industri. Pustakabarupress. Yogyakarta 

0 Response to "TEORI KECELAKAAN KERJA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel