GURU ZAMAN NOW HARUS IDEAL DAN REVOLUSIONER UNTUK MENYEGARKAN DUNIA PENDIDIKAN

Pada hakikatnya manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang paling sempurna, salah satunya bisa melihat dan belajar. Proses yang diperoleh tersebut akan menuntun manusia mencari tahu dan melakukan apa yang telah dilihat dan dipelajarinya. Proses melihat dan belajar terjadi di masyarakat ini berkaitan dengan proses pembelajaran yang diterima dan dialami siswa di sekolah. Dalam dunia pendidikan, kelangsungan dan keberhasilan proses belajar  mengajar tentunnya bukan hanya dipengaruhi faktor intelektual siswa saja, melainkan ada faktor non-intelektual. Diantaranya kemampuan siswa untuk memotivasi dirinya, lingkungan sekitar yang turut membentuk karakter siswa serta peranan guru dalam menyampaikan informasi pembelajaran.
Sumber : www.pixabay.com


Tokoh penting di indonesia yang meletakkan dasar tentang pendidikan diantaranya Ki Hadjar Dewantara dengan semboyannya
  • "Ing ngarsa sung tuladha" di depan memberi teladan. 
  • "Ing madya mangun karsa" ditengah membangun semangat.
  • "Tut wuri handayani" dari belakang memberi dorongan.
Ki Hadjar Dewantara juga menyatakan " Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak yang selarfas dengan alam dan masyarakat. Dari filsafat diatas kita bisa memahami bahwa kemajuan pendidikan seperti sekarang ini, sudah sepatutnya sebagai seorang guru berupaya untuk mengantarkan  siswanya menjadi seorang yang memiliki etika dan budi pekerti yang baik (kekuatan karakter dan batin), mempunyai daya pikir (intellect) yang konstruktif, dan tubuh (fisik)  anak yang sehat dan kuat. Sehingga dapat mengikuti perkembangan yang terjadi diluar dirinya maupun masyarakat. Bagian-bagian tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain untuk dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan dan penghidupan anak yang selaras dengan dunianya dalam mengenyam pendidikan.

GURU IDEAL
Prof Herawati Susilo MSc PhD, pakar Pendidikan  Universitas Negeri Malang, menjelaskan kriteria guru ideal yaitu : belajar sepanjang hayat, literatur sains dan teknologi, menguasai bahasa Inggris, terampil melaksanakan penelitian tindakan kelas, rajin menghasilkan karya tulis ilmiah, dan mampu membelajarkan peserta didik berdasarkan filosofi konstruktivisme dengan pendekatan kontekstual.
Para ahli juga meberikan ulasan tentang guru ideal, ada 4 diantaranya sebagai berikut :
  1. Guru yang dapat membagi waktu dengan baik, dimana kualitas seorang guru bisa dilihat dari cara ia memanfaatkan waktu, baik dalam proses belajar mengajar, dalam keluarga dan dalam sosial kemasyarakatan.
  2. Guru yang rajin membaca, membacanya tidak terikat waktu, ruang dan tempat, karena dapat dilakukan kapan pun, diruang pribadi, atau di tempat umum dekalipun. Maka dari itu jangan sampai guru menuding bahwa minat peserta didik untuk belajar atau membaca sangat rendah, sedangkan guru sendiri tidak melakukan apa yang di perintahkan kepada siswa nya.
  3. Guru yang banyak menulis, juga tidak terikat ruang, waktu dan tempat. Saat ini sangat jarang guru memanfaatkan waktu untuk menulis dalam jurnal belajar-mengajarnya di sela-sela kegiatan mengajar, yang sebenarnya dapat digunakan sebagaicrancangan penelitian atau bahkan sebuah artikel. Padahal dengan menulis kita akan berada dimana-mana. Karya tulis kita akan di baca oleh banyhak orang dan dapat bermanfaat bagi orang lain sebagai referensi.
  4. Guru yang gemar melakukan penelitian. Minimal guru harus gelisah dengan prestasi dan proses belajar peserta didiknya sehingga akan terus berupaya membudayakan meneliti, mencari tahu solusi yang akan dilakukan untuk mengatasi bila terdapat kelemahan dalam proses mengajar maupun sikap dan kepribadian siswa.
Sumber : www.pixabay.com

Secara umum guru ideal adalah dambaan peserta didik, yaitu sosok guru yang mampu menjadi panutan dan selalu memberikan contoh serta keteladanan, jangan cuma bersikap killer yang memaksakan siswa harus tunduk. Guru ideal adalah guru yang menyenangkan  peserta didiknya karena dengan cara mengajarnya santai dan menjelaskan enak didengar dan dipahami, menyelipkan lelucon agar siswa tidak terlalu tegang. Ilmunya tertanam dan mengalir terus bersemi di hati para anak didiknya. Namun yang perlu di ingat guru tidak boleh menolak bila ada kritikan dari siswa nya. Karena dari kritikan itu yang akan membangun kualitas didiknya agar lebih baik lagi, guru dapat mengetahui kekurangan cara mengajarnya dan dapat melakukan umpan balik.

GURU REVOLUSIONER
Revolusioner menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu cenderung menghendakai perubahan secara mendasar dan menyeluruh, revolusioner lahir dari sikap hidup kita sehari-hari yang dapat membentuk pola pikir, kebiasaan, disiplin, dan tindakan dalam keutamaan hidup. Tapi tentu bukan mengarah pada sikap yang penuh emosi, tanpa perhitungan, melainkan sebaliknya yaitu lahir dari kesabaran dan visi yang mendalam.
Kemajuan zaman yang meliputi berbagai aspek pendidikan di Indonesia menuntut kemampuan inovasi para guru agar mampu memberi jawaban atas berbagai kebiasaan yang kurang sesuai dengan kemajuan tersebut. Terobosan-terobosan baru yang mampu menyegarkan dunia pendidikan sangat diperlukan.

Revolusioner di bidang pendidikan dapat dilakukan dengan cara pembelajaran kreatif dengan mengaktifkan siswa melalui kelompok belajar, sehingga dapat meminimalisasi siswa yang pasif, karena dengan kelompok belajar sebaya akan merangkul sebagian besar siswa dalam bekerja sama menyelesaikan permasalahan dalam belajar, serta dapat membentuk sikap sosial mereka. Inovasi-inovasi dari guru sangat perlu sebagai sumber informasi kepada siswanya dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan tingkat kompetensi baik untuk guru itu sendiri maupun kepada siswa. Dengan cara ini diharapkan proses belajar tidak monoton dan melelahkan, karena kalau melelahkan dan monoton siswa pada saat belajar tak lepas melihat jam di kelas selalui ingin segera selesai. 

Berikut ada 4 ciri  guru revolusioner menurut Dian Marta Wijayanti :
  1. Selalu mengajar penuh rasa ikhlas tanpa pamrih, tanpa mikir gajih, yang penting muridnya bisa maju lebih baik daripada gurunya, dalam rangka memajukan pendidikan Indonesia.
  2. Memiliki kedisiplinan yang tinggi, dalam hal ini pasti siswa akan bersikap disiplin  kalau gurunya menerapkan kedisiplinan pokonya apa yang diucap guru akan diterapkan siswa.
  3. Selalu menjadi dambaan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa agar semangat dalam mencari ilmu, baik di sekolah maupun diluar sekolah. Guru ciri ini selalu ditunggu-tunggu siswa dalam jadwal pelajarannya, karena sangat menarik untuk didengar, biasanya guru ini banyak berbagi cerita tentang pengalamannya, selalu memberi motivasi, bahkan hanya sedikit memberikan materi sesuai pelajaran karena lebih banyak bercerita.
  4. Mampu mengajarkan kepada siswa bahwa hidup tidak sekedar jadi manusia berilmu, tetapi juga beriman dan beramal.
Mengutip dari penulis Hafidz, "Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa berbuah" "Ngelmu tanpa laku kothong", laku tanpa ngelmu cupet". Ilmu tanpa perbuatan adalah kosong, perbuatan tanpa ilmu adalah pincang, Oleh sebab itu , agar tidak kosong ilmu harus dengan perbuatan, agar tidak pincang perbuatan harus dengan ilmu. Dengan prinsip "guru harus memberi (share) terlebih dahulu agar ia dapat maju dan berkembang (to grow)". Artinya guru tidak boleh menampilkan dirinya pada posisi pasif, tapi harus pada posisi aktif (memberi dan berbagi untuk maju dan berkembang bersama).

Sudahkah kita menjadi guru yang ideal ? atau sudahkah kita yang posisi sebagai siswa menemui guru ideal ? dan apakah telah sering melakukan pembelajaran yang revolusioner dalam arti guru yang kreatif, inovatif, ikhlas dan sabar dalam memberi, serta disiplin terhadap diri dan ilmunya. Mari semangati diri kita sebagai guru, tanamkan dalam diri dan lakukan yang terbaik untuk menjadi guru yang ideal dan revolusioner agar selalu disenangi dan didambakan para siswa. Apabila siswa senang dengan guru seperti ini kita yakin bahwa siswa tidak ada yang malas-malasan belajar bahkan membolos di waktu pelajaran tersebut. Jadi buanglah sifat killer dan arogan karna hal itu pasti sedikit siswa yang dekat dengan guru dan mau belajar.

Lakukanlah terus perubahan dalam mengajar untuk meningkatkan mutu dan kualitas siswa kita dalam menyongsong dan mempersiapkan masa yang akan datang. Menjadi penerus bangsa yang baik, kreatif, mandiri, dan menjadi orang yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, bangsa, dan negara.



Semoga artikel ini, jangan lupa di share ya, agar jadi manfaat, terimakasih




referensi : harian Kaltim Post, Oleh Heni Susilowati MPd. Guru SMA 1 Long Kali, Paser, Kaltim

0 Response to "GURU ZAMAN NOW HARUS IDEAL DAN REVOLUSIONER UNTUK MENYEGARKAN DUNIA PENDIDIKAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel