SISTEM PEMBELAJARAN METODE ROLE PLAYING

Antusiasme belajar mengajar siswa harus tetap terjaga di dalam kelas, seorang guru pun dituntut  menggunakan berbagai macam metode pembelajaran agar proses belajar yang tidak kaku dan monoton. Mari kita bahas di artikel ini secara singkat saja.

Sumber : www.pixabay.com

Salah satu yang bisa diterapkan adalah model roleplaying. Metode ini merupakan salah satu model pembelajaran yang bisa memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi peserta didik, terutama dalam konteks pembelajaran pengetahuan sosial dan kewarganegaraan yg pada umum nya disebut (IPS Terpadu). Sebagai langkah teknis, sistem roleplaying sendiri tak jarang menjadi pelengkap kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dengan stressing model pendekatan lainnya, seperti inkuiri, ITM, portofolio, dan lainnya. 

Secara komprehensif tujuan penggunaan metode roleplaying yang dikemukakan George Shaftel (Djahiri, 1978:109) Ada 9 makna penggunaan metode ini sebagai berikut :
  1. Untuk menghayati suatu hal/kejadian yang sebenarnya dalam realitas kehidupan.
  2. Agar memahami apa yang menjadi sebab dari sesuatu dan bagaimana akibatnya.
  3. Untuk mempertajam indra dan perasaan siswa terhadap sesuatu.
  4. Sebagai penyahluran/pelepasan tensi (kelebihan energi psikis) dan berbagai perasaan-perasaan.
  5. Sebagai alat diagnosa keadaan.
  6. Ke arah pembentukan konsep secara mandiri
  7. Menggali peran-peran dalam suatu kehidupan, kejadian, keadaan, meneliti nilai-nilai (Norma) dan peranan budaya dalam kehidupan.
  8. membantu siswa dalam mengklarifikasi (memperinci) pola pikir, berbuat dan keterampilannya dalam membuat atau mengambil keputusan dengan caranya sendiri.
  9. Membina siswa dalam kemampuan memecahkan masalah.
Langkah-langkahnya pertama dimulai dengan mencari dan menemukan masalah oleh guru dan bersama siswanya. Disini bertugas memperjelas masalah/topik bahasan tersebut, kemudian guru bersama siswa mencari bahan-bahan, keterangan lebih lanjut, dengan menunjukan sumbernya. Pada sesi ini guru mengakhirinya dengan menjelaskan tujuan, makna dari role playing.

Langkah kedua yakni memilih para pelaku. Kemudian guru dan siswa menganalisis peran yang harus dimainkan. Para siswa memilih para pelakunya dibantu guru. Dilanjutkan menentukan observer dan menjelaskan tugas dan peranannya. setelah terbagi pemerannya. Setelah terbagi pemerannya, kemudian tentukan jalan cerita. gariskan jalan ceritannya. Tegaskan peran-peran yang ada didalamnya. Setelah itu mulailah pelaksanaannya (bermain) dan melokankan permainan tersebut, dan perlu diingat tetap disiplin dan menjaga agar setiap tetap tetap berjalan. dan jagalah agar babak-babakan terlihat jelas.

Dalam diskusi dan permainan, perlu adanya pertukaran pikiran, pengalaman, dan membuat kesimpulan. Setiap pelaku mengemukakan pengalaman, perasaan, dan pendapatnya. Observer mengemukakan penilaian pendapatnya. Kemudian siswa dan guru membuat kesimpulan dan merangkainya dengan konsep yang sedang dipejarinnya

Itulah artikel singkat menegenai sistem pembelajaran roleplay yang wajib para guru menerapkan di kelas agar pembelajaran tidak kaku dan monoton.


Semoga bermanfaat, jangan lupa di share yaa, trimakasih



referensi : harian Kaltim Post, 2019, Opini, Oleh Slamet Pujiono (Guru SMP 23 Samarinda)

0 Response to "SISTEM PEMBELAJARAN METODE ROLE PLAYING"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel