Mendeteksi Dini Penyakit atau Gangguan Kesehatan Akibat Kerja

Pentingnya Deteksi Dini
Mendeteksi dini adalah merupakan upaya yang tidak bisa dipisahkan dalam kesehatan kerja. Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta kepada Jenderal WHO untuk melaksanakan perbandingan dan evaluasi dengan berbagai metode deteksi dini gangguan kesehatan pada para pekerja, Bahkan deteksi dini penyakit akibat kerja lebih lanjut ditegaskan dalam program kerja bagi kesehatan kerja yang di sahkan oleh WHO.
Dalam pengendalian ini merupakan salah satu upaya yang wajib dilakukan, sehingga pengobatan dapat diberikan secepat mungkin. Dengan demikian, penyakit yang beresiko dari dampak pekerjaan bisa pulih tanpa menimbulkan kecatatan.
sumber : pixabay.com

Seperti yang banyak kita temui pada umumnya, penyakit akibat kerja bersifat berat dan mengakibatkan cacat, Namun demikian, ada dua faktor yang membuat penyakit ini mudah dicegah diantaranya :
  • Bahan penyebab penyakit ini mudah diidentifikasi, di ukur dan dikontrol.
  • Populasi yang berisiko biasanya mudah didatangi dan dapat diawasi secara teratur serta dilakukan pengobatan 
Selain itu perubahan awal sering kali bisa pulih dengan penanganan yang tepat, dan tidak menyepelekan gejala yang kemungkinan kecil terjadi. Karena itulah deteksi dini penyakit akibat kerja sangatlah penting.

Pedoman Mendeteksi Dini
Dalam lingkungan kerja yang bergerak dibidang industri kimia serta obat-obatan sering kita jumpai bahan yang mengandung  bermacam-macam yang berdampak bagi kesehatan, baik bersifat fisik, kimia, biologis maupun psikologis. Deteksi dini merupakan kata kunci untuk mengatasi berbagai penyakit dari dampak pekerjaan. Paling minim ada tiga hal menurut WHO, yang dapat dijadikan pedoman dalam deteksi dini yaitu sebagai berikut :
  1. Adanya perubahan biokimiawi dan morfologis yang dapat diukur melalui analisis laboratorium. misalnya hambatan aktivitas kolinesterase pada paparan terhadap pestisida organofosfat, penurunan kadar hemoglobin (Hb), sitologi sputum yang abnormal dan sebagainya.
  2. Perubahan kondisi fisik dan fungsi sistem tubuh yang dapat dinilai melalui pemeriksaan fisik dan laboratorium. Misalnya, elektrokardiogram, uji kapasitas kerja fisik, uji saraf dan sebagainya.
  3. Perubahan kesehatan umum yang dapat dinilai dari riwayat medis pada pekerj. Misalnya rasa kantuk dan iritasi mukosa setelah terkena paparan terhadap pelarut-pelarut organik.
Melakukan Pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan dirancang untuk memberi jaminan pada setiap pekerjaan, agar tenaga kerja tersebut cocok dan masuk dalam kriteria untuk dipekerjakan serta selalu dalam keadaan bugar selama masa kerjanya. Penyimpangan kesehatan harus dideteksi sedini mungkin . Hal ini sangatlah diperlukan pemeriksaan sebelum penempatan, wajib melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, serta uji spesifik sebagai berikut :
1). Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan kerja.
 Sebelum seorang dipekerjakan atau ditempatkan pada pos pekerjaan tertentu, pemeriksaan wajib dilakukan, agar siap dengan ancaman terhadap kesehatan yang mungkin akan terjadi. Informasi yang diberikan memungkinkan dokter dan manajemen perusaahan mengetahui kondisi tenaga kerja tersebut dan menempatkan pos yang sesuai kriteria.

Pemeriksaan fisik yang akan ditunjang dengan pemeriksaan lain seperti tes darah, tes urine, radiologis serta organ tertentu, seperti mata dan telinga, merupakan data dasar yang sangat berguna apabila terjadi gangguan kesehatan oleh tenaga kerja setelah sekian lama bekerja.
Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan sebaiknya memperlihatkan faktor-faktor risiko individual seperti usia, jenis kelamin, kerentanan individual. Serta faktor-faktor lain yang berpengaruh antara lain gizi, keadaan penyakit masa lalu dan sekarang serta paparan sebelumnya.

2). Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan ini dilaksanakan dengan selang waktu teratur setelah pemeriksaan awal sebelum ditempatkannya para pekerja. Pada medical check up rutin tidak selalu  diperlukan pemeriksaan medis lengkap, terutama apabila tidak ada indikasi yang berpengaruh. Cakupan dan pemeriksaan berkala pada kesehatan tersebut harus didasarkan pada sifat dan luasnya risiko yang akan terjadi. Hal ini harus difokuskan pada organ dan sistem tubuh yang memungkinkan terpengaruh dari bahan-bahan berbahaya ditempat kerja, sebagai contoh, audiometri adalah uji yang sangat penting bagi tenaga kerja yang bekerja pada lingkungan kerja yang bising. Sedangkan pemeriksaaan radiologis dada (foto thorax) penting untuk mendeteksi tenaga kerja yang beresiko menderita pneumokoniosis, karena lingkungan kerja tercemar debu.

3). Melakukan uji spesifik
Pada umumnya, uraian kerja terhadap bahan-bahan berbahaya dan efek kesehatan yang diakibatkannya, dapat dievaluasi dmelalui uji spesifik dari bagian yang bersangkutan.
Berikut adalah contoh uji spesifik praktis yaitu :
  • Untuk paparan terhadap pestisida organofosfat, tersedia beberapa kiat lapangan untuk pengukuran aktivitas kolinesterase total dalam darah. Pada lingkungan kerja dengan uraian debu dan serat organik (misalnya kayu, rami) gangguan dini dapat dideteksi dengan uji kapasitas ventilasi paru, seperti kapasitas vital paru, volume ekspirasi paksa dalam satu detik dll sebagainya
  • Untuk paparan uap dan gas tertentu, terdapat beberapa kit lapangan guna pengukuran agen dalam udara di tempat kerja. Alat-alat ini juga dapat digunakan untuk analisis pernapasan, terutama pada kasus paparan terhadap karbon monoksida.
  • Hitung darah rutin (hemoglobin, hitung leukosit total, deferensial), dapat memberi petunjuk adanya gangguan dini akibat paparan agen-agen yang berpengaruh pada darah. Analisis urine penting untuk pekerjaan yang terurai agen-agen yang dapat mengganggu fungsi fungsi ginjal maupun hati.



sumber :
Permenakertrans No. 01 Tahun 1981 Tentang Kewajiban Melaporkan Penyakit Akibat Kerja
Khasani, Soemantho Imam. 1990. Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia. Jakarta;Gramedia
Uhud, Anasyiatul, dkk. 2008. Buku Pedoman pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Universitas Airlangga

0 Response to "Mendeteksi Dini Penyakit atau Gangguan Kesehatan Akibat Kerja"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel