WASPADA ZAT ADITIF SINTETIS YANG TERKANDUNG DI JAJANAN SEKOLAH


Indonesia memiliki banyak ragam rempah-rempah yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa pada makanan. Seperti cengkeh, pala, merica, ketumbar, cabai, lengkuas, kunyit, bawang, dll. jika rempah-rempah dicampur dengan makanan saat di olah, maka dapat menimbulkan cita rasa tertentu pada makanan. Awalnya bahan tumbuh-tumbuhan tersebut digunakan sebagai zat aditif alami atau bahan yang ditambhakan kedalam makanan baik pada memproses, mengolah, mengemas, atau menyimpan makanan

Bahan tambahan pangan (BPT) yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan ini relatif aman untuk dikonsumsi karena tidak memiliki pengaruh negatif yang berbahaya bagi kesehatan. Nammun seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan bertambahnya kebutuhan pangan, ketersediaan zat aditif alami yang terbatas di alam tidak mampu mencukupi kebutuhan manusia. Itulah penyebabnya industri-industri yang memproduksi makanan banyak memanfaatkan zat aditif sintetis yang dibuat dari zat-zat kimia.

Karena dibuat dari bahan sintetis kimia, tentu akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping yaitu
  • Gatal-gatal di seluruh kulit
  • Mual-mual
  • Muntah
  • Asma
  • Luka pada lambung, hingga
  • Kanker
Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal, bergantung pemberian nutrisi, kualitas dan kuantitasyang baik, terkadang timbul masalah pada anak yang disebabkan oleh asupan makanan pada jajanan yang dibeli tidak higenis maupun menggunakan zat kimia aditif sintesis.
Saat ini sedang jadi perbincangan karena adanya kandungan bahan berbahaya. Banyak penelitian medis membuktikan kekhawatiran itu, sehingga perlu diwaspadai.Karena jajanan yang bermasalah itu mengandung zat pengawet seperti 
  • (boraks, formalin), 
  • zat pewarna, 
  • zat pemanis, 
  • zat penyedap, yaitu MSG (monosodium glutamat) dan 
  • garam yang digunakan tidak beryodium 
Kandungan ini banyak terdapat pada minuman siap seduh dan makanan siap saji. Dalam jangka panjang tentunya akan berpengaruh terhadap kesehatan anak.
Pada umumnya jajanan yang dikonsumsi para siswa ketika sedang istirahat siang, siswa mengonsumsi jajanan sebagai makanan pengganti pada waktu siang. Menurut Bosar Pardede dari Direktorat Surveilans dan Penyuluhan Keamanan Pangan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), sekitar 44% jajanan sekolah di indonesia tidak sehat. Persoalan jajanan sekolah ini membutuhkan peran dari berbagai pihak untuk terus menurunkan persentasinya. Jajanan yang paling berbahaya adalah yang mengandung bahan kimia seperti formalin, boraks, dan rhodamin A maupun rhodamin B.

Seluruh pemangku kepentingan harus simultan memberikan edukasi kepada orang tua, sekolah (guru, murid, pengelola kantin atau penjual jajanan) serta masyarakat umum. Anak usia sekolah terutama Sekolah Dasar sangat gemar dengan berbagai jajanan yang memiliki warna mencolok, rasa yang enak, dan murah, namun sebenarnya di balik itu semua ada bahan-bahan yang tidak baik yang digunakan dari pedagang nakal guna menarik perhatian anak.

Solusi Agar anak terhindar dari Zat-zat berbahaya di Sekolah
  1. Memberikan bekal setiap hari kepada siswa agar tidak membeli jajanan berbahaya disekolah, hal ini tentu nya sangat aman, karna orang tua secara langsung mengetahui apa yang dikonsumsi pada anak nya.
  2. Untuk guru di sekolah khususnya guru Biologi/IPA harus memberikan edukasi lebih tentang bahaya nya memilih makanan dan dampak buruk dari zat aditif sintetis yang masuk dan dicerna tubuh.
  3. Guru mata pelajaran Biologi harus memberikan praktikum kandungan zat makanan yang berbahaya, yaitu uji zat aditif sintesis pada makanan yang ada di lingkungan sekolah, untuk memperkuat bukti bahwa tidak semua makanan baik untuk tubuh.
  4. Seluruh pihak pemangku baiknya memberikan edukasi pada orang tua, pihak sekolah, serta penjual jajanan. yang perlu di ingat kita tidak boleh langsung mendiskriminasi kepada penjual jajanan, karena mereka adalah rakyat kecil yang sedang mencari rizki, perlu akan kebutuhan kehidupan nya. Maka alangkah baiknya pihak terkait memberikan edukasi yang serius secara baik-baik terhadap penjual jajanan tersebut.  
Alangkah baiknya jika pemerintah turun tangan pada masalah ini, karena pengaruh dan dampaknya akan di rasakan pada masa yang akan datang. Suatu negara yang memiliki anak/pemuda-pemudi yang sehat tentunya akan memiliki sumber daya manusia yang bagus, guna meningkatkan kualitas bangsa untuk masa yang akan datang.


trimakasih telah membaca artikel jihankhaliqa, jangan lupa dishare agar bermanfaat untuk semua




referensi : harian KaltimPost, oleh Ervi Dwi Susanti, SPd. Mahasiswi Magister Pendidikan Biologi Universitas Mulawarman, Samarinda

Related Posts

0 Response to "WASPADA ZAT ADITIF SINTETIS YANG TERKANDUNG DI JAJANAN SEKOLAH"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel